Aku rindu malang yg sudah membuat banyak cerita di hidupku. Aku lahir di sana, dan rasanya aku akan tinggal di sana lagi utk bbrp waktu ke depan. Penuh kenangan penuh harapan, silih bergantian. Seperti itulah ia mengajariku, bahwa tak semua yg ada di sekitar kita akan sll bersama kita. Bahkan diri kita sendiri bukan milik kita, bukan milik kita.
Aku rindu jogja dg hujan sore itu. Sapaan orang-orang yg ramah dan tak pernah marah meski kami berbuat salah, membuat kami banyak belajar bahwa mengalah, tak selalu berarti kalah.
Aku rindu surabaya dg suasana panas yg membakar semangatku. Dia mengajarkanku utk sll kuat meski gagal berkali-kali atau dipanggil "cok, jancok!" entah dg cinta atau marah. Eh, ternyata beberapa marah juga irisan dari cinta. Yg terlihat keras tak sll batu, yg terlihat lunak tak sll kue salju.
Aku rindu jakarta dg suara klakson, org teriak, dan hiruk pikuk kota yg membuat pikiran sudah terbiasa merasa sedang sendiri di tempat ramai dan tak peduli. Katanya, "Tak perlu membicarakan org lain, urus saja dirimu sendiri, masalahmu tak selalu lebih mudah dan lebih sedikit dari org lain. Bukan tak peduli krn ego, tp ketika kamu memilih peduli, andil lah dlm menyelesaikan masalah itu!" Dan jangan lupa, kerja keras cerdas!
Aku rindu bandung dg rintik embun setiap paginya. Suhu malam hari yg rata-rata belasan derajat, membuat sejuk pikiran dan membuat hati begitu hangat ditambah banyak senyuman dr akang-akang dan ceuceu-ceuceu. Berbagi senyuman dan tawa adl sedekah yg mudah, katanya. Nyatanya begitu.
Aku rindu bsd yg damai. Iya sesuai namanya, bumi serpong damai. Aku merasa tenang dan damai saat di sana dg jalanan yg lebar, pepohonan di pinggir jalan, bangunan yg rapi. O iya, aku jg sering jalan-jalan sendiri di aeon meski tak bawa uang di kantong. Katanya, "bukan bahagia (saja) yg membuat kita bersyukur, tapi bersyukur yg membuat kita bahagia."
Aku rindu tangerang dg pasar lamanya. Kalau sedang tak enak hati dan pikiran, aku bersepeda motor sendiri kesana. Membeli jajanan sepuasnya di pasar lama, melamun di masjid Al-A'zhom, atau bahkan solo travelling ke pulau seribu. Rasanya cukup menenangkan, ketika kita bisa berinteraksi dg Yang Menciptakan. "Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tenteram." (Ar-Ra'du 28)
Aku rindu bogor, meski hanya sebentar disana. Hujan yg setiap hari mengguyur kota itu mampu membuatku menyimpan memori di setiap momen kala itu. Air hujan yg menetes di mobil grab hitam, danau ipb yg sunyi, kue pancong terenak di dramaga dan tiket krl (manggarai-bogor)ku yg hilang juga masih kuingat. Ternyata mengingat masa lalu yg baik, lebih dalam lukanya drpd mengingat masa lalu yg tak baik.
...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar