Senin, 02 Mei 2016
Bukan Detective Conan
Haloo..lama nih gak coret-coret dinding.
Aku hanya ingin mengungkapkan sebagian kecil yang ada pada organ pusat kehidupan manusia. semua orang mempunyai rasa yang tak biasa pada Tuhan, Keluarga, sahabat, dan bahkan orang lain. Kebanyakan orang menyebutnya, cinta.
1 dari sedikit quotes yang pernah iseng ku buat, aku pernah mengatakan bahwa,
“berbahagialah anda ketika anda mungkin hanya mencintai orang yang wajib dan layak untuk anda cintai daripada mencintai seseorang yang mungkin hanya sesaat.”
Quotes itu mungkin lebih cocok untuk para jomblo kali ya. Hehe tapi itu juga yang bisa membuatku tenang sampai saat ini. Tapi sekarang melihat banyak hal, mindset itu mulai berubah. Aku menginginkan seseorang hadir dalam kehidupanku dan membuat hari-hariku berbeda.
Masih kuingat saat aku masih duduk di bangku sekolah, aku pernah dekat dengan beberapa cowok dan saat hampir jadian, aku belum mau melakukan hubungan dengan status sebut saja namanya pacaran. Apa mungkin itu karma buatku yang membuatku sampai sekarang menjomblo? Anggap saja mitos. Mungkin waktu itu, aku masih polos, saat orang tua dan guru banyak yang bilang anak-anak gak boleh pacaran, sekolah dulu yang bener, bla bla bla... aku tunduk dengan perintah hingga sampai saat ini, aku belum pernah berstatus itu. Ya gapapa lah, bagus juga. Tapi kembali lagi keinginanku.
Sekarang aku sudah beranjak ke tahap dewasa. Saat ini, aku duduk di bangku kuliah, Universitas Brawijaya jurusan Matematika angkatan 51. Waktu itu musim maba angkatan 52.
“Eh Bri, itu siapa ya?” tanyaku pada teman di sebelahku sambil melihat seseorang tinggi dan kurus
“Hay Kak..!” sapanya saat lewat di depanku
Sejak saat itu, aku mulai mengkepoinya di media sosial mulai dari facebook, twitter, instagram, dan bahkan askfm. Dan aku mulai tertarik padanya sejak saat pertama kali aku melihatnya. Namanya adalah Aman (samaran). Bertemu dengannya, membuat hati berdebar lebih dari biasanya dan membuatku diam terpaku dalam gravitasi.
Beberapa bulan telah berlalu. Perasaan itu masih tetap dan bahkan lebih. Tapi ia tak pernah tahu apa yang aku rasakan. Ketika itu memasuki bulan April, aku tahu beberapa hari kemudian adalah ulang tahunnya. Aku ingin memberikannya sesuatu. Tapi bagaimana aku bisa memberi tanpa ia mengenalku. Akhirnya aku putuskan untuk memberikannya dengan cara menaruh kadonya di sepeda miliknya. Hanya sebuah karakter kartun berbentuk Ditective Conan yang ketika aku melihatnya mengingatkanku pada Aman. Dan juga selembar kartu ucapan berisi, “Selamat Ulang Tahun. Semoga bahagia selalu :)”
Pagi itu, bertepatan dengan peringatan hari kartini, 21 April. Aku datang ke kampus karena ada kuliah pagi. (membosankan kalau kata mahasiswa sekarang) setelah mata kuliah PDP, mata kuliah yang aku ulang karena nilaiku jelek. Hehe.., aku bersama kedua temanku endah dan brigita diam-diam menaruh kotak kecil di dasboard sepeda bertuliskan Vario miliknya.
Jam 12 tepat, aku dan kedua pembantu pejuang cinta. Eh, maksudku kedua temanku, standby di sekitar sepeda yang masih tetap adanya. Karena kita tahu beberapa waktu lagi Aman akan pergi setelah jadwal kuliah hari itu.
Beberapa menit datang, aku yang ada dilantai 2 gedung MIPA Center melihat dia menaiki sepedanya. Dan dia melihat kotak kecil di dasboard. Dia ambil dengan wajah bingung, dan ia buka dengan tersenyum. Hm..betapa bahagianya diriku.. GR. Padahal mungkin si Aman mengira kalau itu dari pacarnya. Makjleb. O iya, tak lupa aku ambil fotonya dari atas. Nih...
“Yes!! Misi..Berhasil.” teriak kita hahaha
“Eh, kita udah telat masuk kelasnya Bu Shofi nih. Yuk masuk!” ajak endah
Detik mengubah waktu siang menjadi sore.
“Kita masuk kelasnya Pak John apa nggak nih Guys?” rundinganku bersama semi-gengku karena dosen dari matkul ini tak lain adalah dekan fakultas MIPA yang saangat baik. Bolehlah dijuluki Dosen berhati malaikat. Sampai-sampai kita jarang masuk kelas. Astaghfirullah.. maafkan kami Pak.. Akhirnya kita putuskan untuk masuk kelas.
Seperti biasa, teman-teman sekelasku memilih untuk duduk di bangku yang belakang sebelah kanan terlebih dahulu. Berhubung kita telat, kita dapat tempat duduk di pojok sebelah kiri.
“Eh, itu siapa ya? Kok mirip sama Aman.” tanyaku ke teman-teman
“Inget Nil, inget!! Baru ngasih kado yang di sana?!”
Ternyata namanya adalah Imas. Sejak saat ittu, aku mulai kepo lagi tentangnya. Dia berbeda dengan Aman yang lebih aktif di sosial media. Sepertinya ia hanya memakai facebook, twitter, dan blog yang sudah jarang ia gunakan. Aku menemukan alamat blognya tanpa sengaja. Tapi, btw sengaja juga sih, emang lagi ngepoin.
Ternyata dia pernah menulis cerpen yang sepertinya ia ambil dari kehidupannya yang menceritakan tentang secuil masa SMAnya yang sedang menyukai seorang cewek. Yang membuatku kaget, cerita yang ditulisnya mirip dengan ceritaku. Diam-diam ia menyukai teman sekolahnya, hingga ia melakukan berbagai hal untuk si cewek. Namun pada akhirnya, ia memmutuskan untuk mengatakan cinta adalah perasaan absurd yang kadang disisipi euforia, bahkan kidung paling indah tak akan mampu menandingi aliran nadanya. Cinta itu datang begitu saja. Cinta itu mungkin bukan nafsu tuk memiliki seseorang yang kita cintai, namun menginginkan dia bahagia.
Begitulah kurang lebih ceritanya. Aku jadi kagum melihatnya. Sejak saat itu, perasaanku ke Aman mulai berubah menjadi semakin biasa. Dan entahlah apa perasaanku ke Imas. Aku tidakmemahaminya. Sampai saat aku menulis ini, aku masih belum tahu apa yang akan terjadi kedepannya. Aku mulai mengenal Imas dan dia orang yang baik. Apakah mungkin dia Conan yang sebenarnya? Entahlah. Aman, Imas, atau siapa pun, aku berharap Allah akan memberikan jodoh yang terbaik untukku. Semoga suatu saat akan hadir dam hidupku cinta yang behati tulus yang lebih dikenal dengan cinta sejati. Aamiin.
Bagi para jomblowan dan jomblowati, mungkin aku hanya bisa menghibur. Tenanglah, Allah bersama orang-orang yang sabar. Tetaplah berdoa dan jangan putus asa.
Akhirnya, sekian dan terima kasih. Wassalam..
Eh lupa, ingat quote di atas ya?!!
"Mencintai orang yang wajib dan layak untuk dicintai lebih baik daripada mencintai seseorang namun hanya sesaat.” ;)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar